Profil Desa Gumiwang
Ketahui informasi secara rinci Desa Gumiwang mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Profil Desa Gumiwang, Kejobong, Purbalingga. Mengupas tuntas sinergi pertanian modern yang didukung irigasi strategis Bendung Slinga dan denyut nadi industri rumahan bulu mata palsu yang menjadi bagian dari rantai pasok global.
-
Pertanian Modern Berkat Irigasi Strategis
Desa Gumiwang merupakan salah satu penerima manfaat utama dari jaringan irigasi Bendung Slinga, yang secara signifikan meningkatkan produktivitas pertanian dan intensitas tanam.
-
Pusat Industri Rumahan Bulu Mata Palsu
Menjadi bagian penting dari ekosistem industri rambut Purbalingga yang mendunia, dengan ribuan tangan terampil warganya, terutama kaum perempuan, memproduksi bulu mata palsu dari rumah.
-
Model Ekonomi Ganda yang Tangguh
Desa ini berhasil memadukan stabilitas ekonomi dari sektor pertanian yang modern dengan pendapatan tunai yang fleksibel dari industri kerajinan, menciptakan fondasi ekonomi yang kuat dan beragam.

Di Kecamatan Kejobong, Kabupaten Purbalingga, terhampar sebuah desa yang menjadi representasi sempurna dari perpaduan antara modernisasi agraris dan keterlibatan dalam industri global. Desa Gumiwang, namanya mungkin terdengar tradisional, namun di balik hamparan sawahnya yang subur dan pemukiman warganya yang padat, tersimpan dua kekuatan ekonomi yang berjalan beriringan: pertanian presisi yang didukung oleh infrastruktur irigasi modern Bendung Slinga dan denyut industri rumahan bulu mata palsu yang terhubung dengan pasar kecantikan dunia.
Desa ini ialah contoh nyata bagaimana sebuah kebijakan infrastruktur strategis mampu mengubah wajah pertanian, sekaligus menjadi bukti ketangguhan dan adaptabilitas masyarakatnya dalam menangkap peluang ekonomi global. Di sini, para petani mengolah sawah dengan pasokan air yang terjamin, sementara di dalam rumah, tangan-tangan terampil para perempuan dengan teliti merangkai helai-helai rambut menjadi produk kecantikan bernilai ekspor. Profil ini akan mengupas secara mendalam bagaimana Desa Gumiwang menyatukan dua dunia yang berbeda—sawah dan salon—untuk menciptakan sebuah ekosistem sosial-ekonomi yang dinamis, produktif, dan berdaya saing.
Geografi dan Jantung Pertanian Desa
Desa Gumiwang terletak di posisi yang strategis di Kecamatan Kejobong. Wilayahnya merupakan dataran rendah yang subur dan menjadi salah satu lumbung padi utama di kawasan tersebut. Berdasarkan data resmi dari Badan Pusat Statistik (BPS) Purbalingga, Desa Gumiwang memiliki luas wilayah sekitar 2,36 km². Secara administratif, desa ini berbatasan dengan:
- Sebelah UtaraDesa Sokanegara (Kecamatan Kejobong)
- Sebelah TimurDesa Kedarpan (Kecamatan Kejobong) dan Desa Pandansari (Kecamatan Kejobong)
- Sebelah SelatanDesa Langgar (Kecamatan Kejobong)
- Sebelah BaratDesa Bandingan (Kecamatan Kejobong)
Berdasarkan data kependudukan terbaru, Desa Gumiwang dihuni oleh 4.451 jiwa, yang terdiri dari 2.270 penduduk laki-laki dan 2.181 penduduk perempuan. Dengan luas wilayah tersebut, tingkat kepadatan penduduknya sangat tinggi, yakni mencapai 1.886 jiwa/km2. Kepadatan ini menandakan Gumiwang sebagai pusat pemukiman dan aktivitas ekonomi yang signifikan di Kecamatan Kejobong. Kode pos yang digunakan untuk seluruh wilayah Desa Gumiwang ialah 53392.
Topografi wilayah yang didominasi oleh persawahan menjadi aset utama. Keberadaan lahan produktif ini, yang kini didukung oleh sistem irigasi canggih, menjadi fondasi bagi kemakmuran dan ketahanan pangan desa.
Revolusi Agraris: Dampak Strategis Irigasi Bendung Slinga
Salah satu faktor pembeda utama yang mengangkat potensi pertanian Desa Gumiwang ialah keberadaan jaringan irigasi teknis yang bersumber dari Bendung Slinga. Bendung Slinga merupakan proyek infrastruktur air strategis di Kabupaten Purbalingga yang dibangun untuk mengoptimalkan potensi air dari Sungai Klawing guna mengairi ribuan hektare sawah di beberapa kecamatan, termasuk Kejobong.
Bagi para petani di Desa Gumiwang, dampak dari irigasi ini bersifat transformatif:
- Jaminan Pasokan AirPara petani tidak lagi hanya bergantung pada curah hujan (sawah tadah hujan) atau sistem irigasi sederhana. Pasokan air yang konsisten sepanjang tahun memungkinkan mereka untuk bercocok tanam dengan lebih terencana.
- Peningkatan Intensitas TanamDengan air yang terjamin, intensitas tanam meningkat drastis. Jika sebelumnya petani hanya mampu panen satu hingga dua kali setahun, kini potensi untuk panen tiga kali setahun (Padi-Padi-Palawija) menjadi sangat mungkin.
- Peningkatan ProduktivitasPasokan air yang cukup pada fase-fase kritis pertumbuhan tanaman padi secara langsung meningkatkan hasil panen per hektare. Risiko gagal panen akibat kekeringan dapat diminimalisasi secara signifikan.
Revolusi agraris ini tidak hanya meningkatkan pendapatan petani, tetapi juga memperkuat posisi Desa Gumiwang sebagai salah satu penyuplai beras utama di tingkat lokal dan regional.
Dari Desa untuk Dunia: Industri Rumahan Bulu Mata Palsu
Di samping kekuatan agrarisnya, Desa Gumiwang juga merupakan bagian tak terpisahkan dari industri rambut dan bulu mata palsu yang telah membawa nama Kabupaten Purbalingga ke panggung dunia. Sejak puluhan tahun lalu, Purbalingga dikenal sebagai salah satu produsen rambut palsu (wig) dan bulu mata palsu terbesar di dunia, dengan produknya diekspor ke puluhan negara di berbagai benua.
Desa Gumiwang menjadi salah satu basis produksi penting dalam rantai pasok industri ini. Model bisnis yang berkembang ialah sistem plasma atau industri rumahan, di mana perusahaan-perusahaan besar atau pemasok memberikan bahan baku kepada warga untuk dirakit di rumah masing-masing.
- Pemberdayaan Ekonomi PerempuanIndustri ini didominasi oleh tenaga kerja perempuan. Para ibu rumah tangga dapat memperoleh penghasilan tambahan tanpa harus meninggalkan rumah dan tanggung jawab domestik mereka. Ini memberikan mereka kemandirian finansial dan peran ekonomi yang lebih besar dalam keluarga.
- Sumber Pendapatan TunaiBerbeda dengan pertanian yang pendapatannya bersifat musiman (per masa panen), upah dari merakit bulu mata palsu biasanya diterima secara mingguan atau dua mingguan. Arus kas yang lebih lancar ini sangat membantu keluarga untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
- Keterampilan KhususProses pembuatan bulu mata palsu membutuhkan ketelitian, kesabaran, dan keterampilan tangan yang tinggi. Warga Desa Gumiwang telah mengasah keahlian ini selama bertahun-tahun, menjadikan mereka tenaga kerja yang andal dan dicari oleh industri.
Sinergi Ekonomi: Sawah dan Tangan-tangan Terampil
Keunikan Desa Gumiwang terletak pada kemampuan warganya menjalankan dua pilar ekonomi secara simultan. Sinergi antara pertanian modern dan industri rumahan global ini menciptakan sebuah model ekonomi perdesaan yang sangat tangguh.
- Diversifikasi PendapatanKeluarga tidak lagi bergantung pada satu sumber penghasilan. Ketika harga gabah turun atau hasil panen kurang memuaskan, masih ada pendapatan dari bulu mata palsu sebagai penopang, dan sebaliknya.
- Stabilitas dan PertumbuhanSektor pertanian menjamin ketahanan pangan (stabilitas), sementara industri bulu mata memberikan pendapatan tunai untuk investasi lain, seperti pendidikan anak, perbaikan rumah, dan kesehatan (pertumbuhan).
- Pembagian Kerja dalam KeluargaSeringkali terjadi pembagian peran di mana suami lebih fokus bekerja di sawah, sementara istri dan anak perempuan yang sudah dewasa berkontribusi melalui kerajinan bulu mata.
Model ekonomi ganda ini menjadikan Desa Gumiwang memiliki daya tahan yang tinggi terhadap guncangan ekonomi dan menjadi contoh sukses diversifikasi ekonomi di tingkat desa.
Pemerintahan Desa dan Pembangunan Penunjang
Pemerintah Desa Gumiwang memegang peranan penting dalam memfasilitasi dan mendukung kedua sektor andalan tersebut. Melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes), pemerintah desa memprioritaskan program-program yang relevan. Ini termasuk pemeliharaan dan pembangunan jalan usaha tani untuk memperlancar pengangkutan hasil panen, normalisasi saluran irigasi tersier yang terhubung ke jaringan utama Bendung Slinga, serta program-program pemberdayaan masyarakat.
Dukungan terhadap layanan dasar seperti pendidikan (PAUD dan SD) dan kesehatan (Posyandu) juga terus ditingkatkan untuk memastikan sumber daya manusia di Desa Gumiwang tumbuh sehat, cerdas, dan produktif, siap untuk bersaing baik di ladang maupun di industri kreatif.
Desa Gumiwang, Kecamatan Kejobong, telah membuktikan dirinya sebagai sebuah desa yang luar biasa. Ia tidak hanya berhasil mengadopsi teknologi pertanian modern untuk memaksimalkan potensi lahannya, tetapi juga secara cerdas mengintegrasikan diri ke dalam rantai pasok industri global. Perpaduan antara cangkul dan pinset, antara lumbung padi dan meja rias dunia, telah menciptakan fondasi ekonomi yang kokoh dan masyarakat yang berdaya.
Ke depan, tantangan bagi Desa Gumiwang adalah menjaga keberlanjutan kedua sektor ini: memastikan lahan pertanian produktif tidak beralih fungsi dan memperjuangkan posisi tawar para perajin agar mendapatkan upah yang layak di tengah persaingan industri global. Dengan segala potensi yang dimilikinya, Desa Gumiwang layak menjadi teladan bagi desa-desa lain di Indonesia tentang bagaimana membangun kemakmuran melalui sinergi antara kearifan agraris dan peluang ekonomi modern.